Wanita-wanita Penghuni Syurga

Ibunda 
Khadijah binti Khuwailid ra.
Wanita terbaik di muka bumi
(Karya Novel Ahmad Abdul Aziz Al-Hushain)

Lanjut SECOND SEASON

Wanita-wanita Penghuni Syurga

Assalamu'alaikum....Pecinta Bilal Web Inspirasi Milenial?!

amanahbilal.blogspot.com: kali ini masih menceritakan tentang kelanjutan dari kisah Ibunda Khadijah binti Khuwailid ra. Istri Rasulullah Muhammad saw. yang dikenal sebagai Wanita terbaik di muka bumi. Yuk langsung saja disimak kelanjutan kisahnya ya di bawah 👇


Kenabian Lahir di Dalam Rumah Khadijah

     Usia Rasulullah saw. genap 40 tahun ketika beliau menerima wahyu dari Allah swt. Ibnu Qayyim Al-Jauziah mengatakan bahwa Rasulullah saw. genap berusia 40 tahun, cahaya kenabian terpancar menyinari hatinya. Allah swt mengangkatnya menjadi rasul untuk seluruh makhlukNya, dan menjadi kepercayaan-Nya yang menghubungkan antara diriNya dengan para hamba sahayaNya dimuka bumi.
Sebelumnya, pada hari-hari bulan Ramadhan, Rasulullah saw. senang pergi ber-tahannus didalam gua hira’. Ketika sedang berada dalam gua, mendengar suara memanggil namanya, “Bacalah, wahai Muhammad!”perintah suara tersebut.
    “Saya tidak bisa membaca,” jawabnya dengan perasaan takut. Malaikat Jibril as. Mendekatinya, kemudian memeluknya dengan kuat. “Bacalah, wahai Muhammad!” perintah Jibril as. Setelah melepas dekapannya.
     “Saya tidak bisa membaca,” jawabannya tidak berubah, bahkan hatinya bimbang dan takut.
Jibril as. Kembali mendekapnya lebih kuat dari sebelumnya, kemudian ia berkata,”Bacalah dengan (menyebut) nama Rabb-mu yang telah menjadikan (dirimu). (Dialah) yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia. Yang mengajarkan (manusia)dengan pena. Dialah yang mengajarkan manusia apa-apa yang tidak diketahuinya.”(Al-‘Alaq;1-5).
     Setelah Jibril as. Melepas kembali dekapannya, Rasulullah saw. membaca semua ayat-ayat yang dibacakannya. Jibril as. Menghilang dari hadapannya. Sekujur tubuhnya bergetar dilanda rasa ketakutan yang sangat. Ia melangkah dengan tertatih tatih menemui sang isteri tercinta.
“Selimuti aku..., selimuti aku....”, pintanya dengan suara memelas dan sekujur tubuhnya bergetar diselimuti rasa takut.
     Sang isteri tercinta menyambut kedatangan suaminya dan merangkulnya dengan penuh rasa iba dan belas kasih. Rasulullah saw. menceritakan apa yang dialaminya kepada isterinya, “ketika akusampai ditengah-tengah bukit, terdengar suara memanggilku dari atas langit,”wahai Muhammad, kamu adalah utusan Allah dan aku Jibril.”
    “Aku menengok kearah suara tersebut. Aku melihat Jibril as. Menyerupai seorang lelaki. Aku berhenti dan terus berdiri mematung tanpa ada daya untuk melangkah maju atau mundur, hingga kamu mengutus para pesuruhmu untuk mencariku.”   
Khadijah ra. Berusaha untuk menenangkan hati suaminya. Ia berkata,”Berbahagialah dan bertegarlah, wahai putra pamanku... Demi Dzat yang diriku berada dalam genggamanNya, aku berharap dirimu betul menjadi Nabi untuk umat ini.... Allah tidak akan menghinakanmu untuk selamannya..., karena dirimu selalu menyambung tali persaudaraan;jujur dalam bertutur kata; menanggung beban derita orang lain; menyantuni orang-orang papa; menjamu para tamu; dan senantiasa berjuang untuk membela kebenaran...”
     Setelah diri Rasulullah saw. kembali tenang, Khadijah ra. Mengajaknya untuk menemui saudara sepupuhnya, Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza. Sesampainnya ditempat yang dituju, Khadijah ra langsung menceritakan kejadian yang dialaminya oleh suaminya.
“Dia adalah Jibril as. Yang pernah diutus oleh Allah swt. Kepada musa as. Andaikata aku masih muda dan kuat...! Semoga aku tetap hidup tatkala kaummu mengusirmu...” Jelas Waraqah setelah mendengar peristiwa yang dialami oleh suami saudarinya.


“Apakah mereka akan mengusirku?” tanya Rasulullah saw.
“Ya.... Tidak seorangpun yang datang membawa ajaran seperti yang kamu bawa, melainkan ia akan dimusuhi... Andaikata nyawaku masih tersisa ketika kamu diusir oleh kaummu, aku akan membelamu,” jawab Waraqah.
Tidak lama setelah itu, ia meninggal dunia. Wahyu Allah pun terputus agak lama dan tidak turun kepada Nabi saw.
    Waraqah bin Naufal adalah penganut Nasrani pada masa Jahiliah. Ia banyak mengetahui tentang isis dan kandungan kitab-kitab terdahulu, seperti Taurat dan Injil.
Ibnu Ishaqberkata”Khadijah adalah orang pertama yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya. Dialah yang pertama kali membenarkan ajaran yang datang dari sisi-Nya, dan dia pulalah yang memberikan dukungan penuh kepada Nabi saw. untuk mengemban dan menunaikan urusannya. Setiap kali Rasulullah saw. mendapat bantahan, cercaan dan makian yang membuat hatinya sedih, seketika hatinya merasa lapang dan tegar setelah kembali bertemu dengan isterinya. Khadijah senantiasa menguatkan jiwanya, menjadi pelipur lara dalam hatinya, membenarkannya dan melindunginya dari kekejian kaumnya.”
      Imam Baihaqi mengatakan ,”Orang pertama yang masuk Islam adalah Khadijah binti Khuwailid ra.” Hati Khadijah ra. Diselimuti rasa bahagia mendengar kabar gembira – kenabian Rasulullah saw. –yang dipaparkan oleh saudaranya, Waraqah bin Naufal. Ia kembali kerumahnya membawa sejuta kedamaian duniawi guna dipersembahkan kepada suaminya, sebelum orang-orang mengetahui jati dirinya sebagai utusan Allah swt. Dialah orang pertama yang tahu bahwa Rasulullah saw. akan diutus untuk seluruh umat manusia.

Sososk Isteri yang Tegar Mendampingi Suaminya

    Khadijah ra. Senantiasa tegar mendampingi suaminya dalam berdakwah, sesulit apapun kondisinya. Ia menyokongnya dengan apa saja yang bisa ia lakukan. Bahkan, ketika kaum Quraisy mendeklarasikan pemboikotan terhadap bani Hasyim dan bani Abdul Mutthalib, untuk mencekal dakwah Rasulullah saw, beliau menjalani hidup paceklik bersama sang isteri yang sangat setia. Mereka menanggung derita dan kesulitan bersama-sama selama tiga tahun.
Khadijah meninggalkan semua harta dan perniagaannya, padahal ia sudah berusia lanjut. Ia mendermakan seluruh hartanya dijalan Allah swt. Ia hidup sabar dan  selalu berharap ridha Allah untuk menegakkan risalah agung sang suami.
     Apa yang dilakukannya, bukanlah hal yang aneh. Sebab dialah yang menyatakan keimanannya kepada suaminya, sesaat setelah beliau pulang dari gua hira’, “Aku akan menjawab seruanmu. Serulah aku sebelum kamu menyeru orang lain, aku akan mengikutimu, membenarkan risalahmu, dan beriman kepada Rabb-mu”.

Isteri yang Setia dan Amanah

    Khadijah ra, sangat setia melayani dan mendampingi Rasulullah saw. sehingga ia mendapatkan kedudukan mulia disisi Allah swt. Dan rasul-Nya. Begitu mulia martabatnya, hingga suatu hari malaikat Jibril as. Datang untuk menyampaikan salam dari Allah swt untuknya.
     Diriwayatkan dari Abu Zar’ah, ia mendengar Abu Hurairah menuturkan bahwa malaikat Jibril as. Datang menemui Rasulullah saw, “ Wahai Rasulullah, ini Khadijah datang membawa bejana berisi makanan dan minuman, apabila dia sudah tiba, sampaikan kepadanya salam dari Rabb-nya juga salam dariku. Dan beritakan kepadanya bahwa ia akan menjadi penghuni syurga yang terbuat dari emas permata, tak ada kegaduhan dan kepenatan didalamnya,” kata Jibril as. Kepada Rasulullah saw.
    Ibnu Hajar berkat,”setelah mendengar salam dari Allah, Khadijah berkata, “Dia adalah As-Salam. Dari-Nya keselamatan berasal. Semoga Jibril as. Mendapat keselamatan pula.”



Sampai disni dulu ya... ^,^
Wassalamu'alaikum... 

Beri masukan dikolom komentar ya kaka.... ^,^ Terima kasih...



Jangan Lupa Likes, Follows and Comment as!

Silahkan Share di bawah 👇👇👇:

4 Responses to "Wanita-wanita Penghuni Syurga"